Pada hari Jum’at, 27 September 2024 Balitbang Kabupaten Kediri bersama dengan Puslitdesbangda LPPM UNS melakukan FGD Kajian Pemetaan Peluang Kebutuhan Tenaga Kerja dalam DUDI berbasis SMK di Kabupaten Kediri. Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan di kantor Balitbang Kab. Kediri. FGD berjalan dengan lancar hingga akhir.
Balikpapan – Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) LPPM UNS kembali menggelar Sosialisasi dan Fasilitasi Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual bagi para pelaku usaha industri dan ekonomi kreatif. Kali ini kegiatan menyasar para pelaku usaha ekonomi kreatif di Balikpapan, Kalimanta Timur. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, para pelaku usaha diberikan edukasi tentang pentingnya melindungi hak kekayaan intelektual para pelaku usaha atas buah pemikiran yang mengandung nilai ekonomi. Tidak cukup memberikan edukasi, para pelaku usaha kreatif juga diberikan fasilitas untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya berupa hak merk, hak paten dll untuk dijamin perlindungannya secara hukum. Bertempat di Ballroom, Swiss Bell Hotel Balikpapan, para pelaku usaha kreatif diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.
ketua Puslitdesbangda LPPM UNS menyampaikan bahwa kendala utama dalam pendaftaran kekayaan intelektual adalah kurangnya pengetahuan dan mahalnya biaya. “Banyak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang belum mendaftarkan kekayaan intelektual mereka. Karena keterbatasan pengetahuan dan biaya yang cukup mahal,” kata Dr. Muhammad Hendri. “Kami berharap kegiatan ini membantu mereka memahami pentingnya melindungi karya mereka, sekaligus memanfaatkan fasilitas pendaftaran gratis.”
Sragen, 11 September 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) memafsilitasi pelatihan tata kelola koperasi modern berbasis komunitas di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Perserikatan BUMDes Indonesia (PBI) bekerja sama dengan Yayasan Solidaridad Network Indonesia dalam upaya mendukung pengembangan koperasi yang berkelanjutan dan inovatif. Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan perangkat desa dan BUMDes dari enam desa di Kecamatan Plupuh, yaitu Jembangan, Pungsari, Jabung, Sidokerto, Gedongan, dan Manyarejo.
Pelatihan yang bertajuk “Membangun Tata Kelola Manajemen Koperasi yang Modern Berbasis Komunitas” difasilitasi oleh Dyah Ayu Suryaningrum, S.P., M.P., M.B.A. dari Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitbdesbangda) UNS. Dyah memaparkan materi tentang Pengantar: Ideologi, Regulasi, Operasi, dan Teknologi Koperasi serta Tata Kelola dan Manajemen Koperasi Modern. Kedua topik ini berperan penting dalam mendorong koperasi-koperasi di Plupuh untuk dapat beroperasi dengan lebih transparan, akuntabel, serta memanfaatkan teknologi dalam proses operasionalnya.
Dalam pemaparannya, Dyah Ayu juga memperkenalkan konsep Koperasi Multi Pihak sebagai langkah strategis untuk memacu inovasi dan modernisasi koperasi di Indonesia. Menurutnya, dengan mengadopsi konsep ini, koperasi akan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan berinovasi, sekaligus membuka kesempatan bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mengelola koperasi.
“Prinsip Good Cooperative Governance (GCG) sangat penting untuk memastikan koperasi berjalan dengan baik, profesional, dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi anggotanya. Selain itu, inovasi melalui Koperasi Multi Pihak dapat mendorong lahirnya lebih banyak ide dan kolaborasi yang relevan dengan kebutuhan modern.” jelas Dyah dalam sesi pelatihan.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengawali inisiasi pembentukan Koperasi Batik berbasis komunitas di Kecamatan Plupuh, Sragen. Muhammad Zaid, S.Pd., dari Perserikatan BUMDes Indonesia, menyampaikan harapannya terhadap dampak pelatihan ini. “Kami berharap pelatihan ini mampu memberikan pemahaman dasar kepada para peserta, sehingga mereka dapat memiliki gambaran awal untuk mengelola koperasi secara mandiri dan profesional nantinya.” ujar Zaid.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen LPPM UNS dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan koperasi yang berkelanjutan dan inovatif. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat membawa perubahan positif dalam tata kelola industri batik yang menjadi unggulan di Kecamatan Plupuh.