Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah

Loading

Archives August 2013

Produktivitas Lahan Usahatani Sesuai Kelembagaan Lahan (Suatu Tinjauan Teoritis)

Dalam Journal of Rural and Development Vol. III No. 1 Februari 2012, hal. 1-13

Oleh: Suwarto (Fakultas Pertanian UNS)

Abstract

Land is an important factor in farm. Lack of land availability, uneven, caused the cooperation between farmer whose wide land and farmer whose narrow or no land in to institutional land. Land institution cooperation happens a lot in the form of rental and sharecropping. In this case if an institution cooperation does not manage properly, the land farm productivity would be redused. This theoretical study aim to explain the productivity of land with regard to the behavior of farmers in the use of appropriate input as land institution. Scientists initially develop the first theory that became known as the traditional theory, which explains that sharecropping not produce optimum land productivity. The next scientist invalidates the theory of traditional and explained that sharecropping can achieve the same land productivity on land managed by the landlord or the rent. However, in part experts explain that there is opportunity in sharecropping conflict in determining the optimal input.


Key words: land farm, productivity, land institution

Abstrak

Lahan merupakan faktor penting dalam pertanian. Kurangnya ketersediaan lahan, tidak merata, menyebabkan kerjasama antara petani yang lahannya luas dan petani yang sempit atau tidak punya lahan di atas kelembagaan lahan. Kerjasama dalam kelembagaan tanah sering terjadi dalam bentuk sewa dan bagi hasil. Dalam hal ini jika kerjasama kelembagaan tidak dikelola dengan baik, produktivitas lahan pertanian akan menurun. Tujuan dari studi teoritis ini adalah untuk menjelaskan produktivitas lahan berkaitan dengan perilaku petani dalam penggunaan input yang tepat sebagai kelembagaan lahan. Para ilmuwan awalnya mengembangkan teori pertama yang kemudian dikenal sebagai teori tradisional, yang menjelaskan bahwa bagi hasil tidak menghasilkan produktivitas lahan yang optimal. Para ilmuwan selanjutnya menyanggah teori tradisional dan menjelaskan bahwa bagi hasil dapat mencapai produktivitas lahan yang sama pada lahan yang dikelola oleh pemilik atau sewa. Namun, sebagian ahli menjelaskan bahwa ada peluang terjadinya konflik bagi hasil dalam menentukan input yang optimal.

Kata kunci: lahan usahatani, produktivitas, kelembagaan lahan

Puslitdesbangda Adakan Bintek Disiplin PNS dan Pengelolaan Barang Daerah Tahun 2012

Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (PUSLITDESBANGDA) LPPM UNS bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Grobogan pada tanggal 18 – 20 April 2012 melakukan Bimbingan Teknis (Bintek) Peraturan Kedisiplinan PNS bagi PNS yang Menangani Kepegawaian di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini diadakan di Hotel Dana Surakarta. Diadakannya bintek ini bertujuan untuk lebih meningkatkan sosialisasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil kepada aparatur Pemeritah Daerah, sehingga akan dapat mewujudkan PNS yang handal, profesional dan lebih bermoral. Bintek diikuti oleh 30 PNS yang menangani kepegawaian di Kabupaten Grobogan, sedangkan mengenai materi bintek antara lain meliputi: Kewajiban dan Larangan PNS, Kriteria Pelanggaran dan Pejabat yang Berwenang Menghukum, serta Larangan PNS baik dilihat dari Aspek Hukum dan Aspek Politik. Para narasumber berasal dari kalangan Perguruan Tinggi dan Institute for Public Service Development Studies (IPSEDS) dan dari BPK.

Selanjutnya untuk hari Rabu dan Kamis, tanggal 25-26 April 2012, di tempat yang sama juga akan diselenggarakan Bintek tentang Pengelolaan Barang Daerah Pemerintah Kabupaten Grobogan. Kegiatan bintek diselenggarakan atas kerjasama antara PUSLITDESBANGDA LPPM UNS dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Grobogan. Peserta bintek diikuti oleh 60 peserta terdiri dari pejabat dan pengelola keuangan aset daerah, sedangkan materinya antara lain mengenai Manajemen Pengelola Aset Daerah, Penatausahaan Pengelola Aset Daerah dan Arti Pentingnya Pengelolaan Aset Daerah. Para narasumber berasal dari kalangan Perguruan Tinggi dan Direktorat Pendapatan Daerah dan Investasi Daerah Kemendagri serta BUMD (Puslitdesbangda).

Kajian Multilokasi Rekomendasi Pupuk di Kab. Grobogan

PUSLITDESBANGDA LPPM UNS bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan mengadakan kegiatan penelitian tentang Kajian Multilokasi Rekomendasi Pupuk di Kabupaten Grobogan Tahun 2011. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai unsur hara tanah pada lahan sawah irigasi non-teknis yang akan dijadikan database dalam membuat kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pada sektor pertanian di Kabupaten Grobogan. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat rekomendasi pemupukan untuk tanaman padi sawah, jagung, kedelai dan kacang hijau pada lahan sawah irigasi non-teknis di Kabupaten Grobogan.

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini diketuai oleh Hery Widijanto, SP, MP dan dengan anggota yang terdiri dari Dr. Ir. Subagiya, MP dan Ir. Sumarno, MP dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surkarta.

Hasil laporan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rekomendasi pemupukan khususnya untuk komoditi padi sawah, jagung, kedelai dan kacang hijau pada lahan sawah irigasi non-teknis di Kabupaten Grobogan pada masa mendatang, dimana Grobogan merupakan lumbung pangan bagi Jawa Tengah di bagian timur.

Penguasaan Tanah Ruang Pengawasan Jalur Kereta Api di Daerah Surakarta

Dalam Journal of Rural and Development Vol. II No. 2 Agustus 2011, hal. 54

Oleh: Rahayu Subekti dan Wida Astuti (Fakultas Hukum UNS)

Abstract

The purpose of this study was to determine the form of land mastery by residents to the railway control room land in the City of Surakarta and to know the rights that granted to residents who dominate the railway control room land in the City of Surakarta.

This study includes in the non doctrinal legal research type or empirical legal research. Meanwhile, when seen from nature including in the qualitative descriptive research, which is a study that describes the form of land mastery by residents the railway control room land in Surakarta region. In this study used primary data and secondary data. Data collection techniques using qualitative analysis with deductive and inductive thinking, a combination was based on three main components which include data reduction, data presentation and conclusions.

Based on research results can be known, that the mastery of railway control room land in the Surakarta region has been made ​​since a long time and is done for generations, and takes the form of land rent in writing between PT. KAI DAOPS 6 Yogyakarta and residents. Land rent between PT. KAI DAOPS 6 Yogyakarta and land tenants performed for a year, and will be extended if it has not been used for the activity of PT. KAI. The land tenant rights is PT KAI obligation as well as the obligations of the land tenant is the right of PT KAI DAOPS 6 Yogyakarta. As for the rights of land tenants are in accordance with the tenant rights in generally that accepted the land in accordance with the agreement, it is stipulated in the agreement made ​​between the PT KAI Daops 6 Yogyakarta and the land tenant.

Suggestions, should be made ​​the rules that particularly regulate about the land rent because during this time is no detail provision in the UUPA.

Keywords: land mastery, railway control, Surakarta

Bintek Kedisiplinan PNS bagi Pejabat Struktural dan Staf BKD di Kab. Grobogan

Puslitdesbangda LPPM UNS bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Grobogan melakukan kegiatan “Bintek Kedisiplinan PNS bagi Pejabat Struktural dan Staf BKD di Kabupaten Grobogan.” Bertempat di Hotel Dana Surakarta, bintek tersebut diselenggarakan selama 3 (tiga) hari dari mulai tanggal 1 – 3 November 2011.

Sebagai narasumber dalam bintek itu antara lain: Drs. Hari Nugroho, M.Sc dari BPK DIY; Dr. Bambang Pamungkas, MBA dari Depdagri Pusat; Prof. Dr. Mardiasmo, MA dari Departemen Keuangan Pusat; Drs. Daryanto, SH, MM dari Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Depdagri RI; dan Drs. Sumardi, MM dari Fakultas Ekonomi UNS. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah dari tim peneliti Puslitdesbangda LPPM UNS, antara lain: Dr. Ir. Darsono, M.Si; Ir. Sulastoro RI, M.Si; Drs. Sutopo, MS; Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd; Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS dan Drs. Jaka Winarna, M.Ak. Jumlah peserta bintek sebanyak 82 orang yang terdiri dari para kepala SKPD, para asisten sekda, camat dan lurah se Kabupaten Grobogan.

Transfer Omega-3 Terproteksi dan L-Karnitin Dalam Ransum Limbah Pasar Terfermentasi Pengaruhnya terhadap Komposisi Kimiawi Daging Sapi Simental

Dalam Journal of Rural and Development Vol. II No. 1 Februari 2011, hal. 62

Oleh: Sudibya, Pudjomartatmo, Adi Ratriyanto dan Darsono (Fakultas Pertanian UNS)

Abstract

The objective of this study was to reduce cholesterol and increase omega-3, omega-6 fatty acid of catle through the suplementation L-carnitine and tuna fish oil or lemuru fish oil protection. Material used was 10 catle male, L-carnitine and tuna fish oil or lemuru fish oil protection. Research method was arranged in pattern Block Completely Randomized Design with five factor treatment and blocs two times.

The used was suplementation L-carnitine of 250 ppm and protection tuna or lemuru fish oil to reduce of meet catlle cholesterol from 141.10% to 113.80% and LDL of meet from 42.05 mg/dl to 35.80 mg/dl and lipid of meet from 4.55% to 4.20 percent. Furthermore to increase HDL (high density lipoprotein) from 57.95 mg/dl to 64.20 mg/dl.

Suplementation protection tuna or lemuru fish oil in the ration 250 ppm L-carnitine to increased the omega-3 fatty acids of meet from 4.85% to 6.46%.

Keywords: Meat catle, Cholesterol, Linolenic, Linoleic Fatty Acid, L-carnitine and Protection Tuna and Lemuru Fish Oils

 

Penyusunan Prosedur Operasional Baku Budidaya Melon di Kabupaten Grobogan

Dalam Journal of Rural and Development Vol. II No. 1 Februari 2011, hal. 1-8

Oleh: Supriyono (Fakultas Pertanian UNS)

Abstract

Each of regional have specificity. For the cultivation of melons, some Grobogan region is suitable for it. Cultivation which is typical for this region is required for the desired quality standards can be achieved. That preparation weeks to Standard Operational Procedure (SOP) needs to be done.

Besides fulfilling the scientific principle, the application of cultivation that is commonly practiced in this area needs to be studied. For that’s how the local culture Grobogan needs known through the questionnaire by filling melon farmers, traders and consumers. Data obtained from the farmer and seed production centers in five districts melon, and one district for merchants and consumers. Samples were taken each five individual farmers per district, five men and five merchant customers.

The study results show that there are some typical ways Grobogan cultivation and different from other regions. First, the nursery is not done on the pot/polybags but in moist soil coagulated with one hand. In addition to saving materials and energy, this method can reduce plastic waste. Second, some growers use clear plastic mulch and black plastic instead of silver. This method is used to reduce operating costs. Third, independent crawler frame upright position and crawler frame connecting with ribbon or raffia done. This method is useful to reduce shade leaves by other leaves.

Keywords: Grobogan, Melon, SOP